Seputar Pengetahuan

Responsive Ads Here

Rabu, 02 Januari 2019

Masya Allah... Berkat Amalan Yang Sederhana Ini, Pemabuk dan Preman Ini Bermimpi Bertemu Nabi Didalam Mimpinya...!!!


Allah Ta’ala Maha Pengampun. Dia memberi ampunan pada siapa yang Dikehendaki-Nya. Dia melimpahkan maaf pada hamba-hamba-Nya yang meminta, sepanjang hamba-hamba itu tak lakukan perbuatan mensekutukan sesuatu pun kepada-Nya. 

Lelaki ini bernama Bishir a-Hafi. Al-Hafi berarti orang yang tidak menggunakan alas kaki. Dia adalah peminum khamr, sukai berfoya-foya, serta menggunakan saat di tempat-tempat maksiat. 

Satu hari, di dalam ketidaksadarannya karena khamr, dia melihat satu kertas bertuliskan basmalah, Bismillahirrahmanirrahiim. Bishir juga memungutnya. Kemudian, dia mengolesi kertas itu dengan aroma serta disimpan dengan begitu baik. Dengan penghormatan sepenuh hati. 

Saat malam harinya, seperti diceritakan oleh Ustadz Saief Alemdar, ada seorang alim yang bermimpi. Didalam mimpinya, Allah Ta’ala memerintahkan padanya supaya mengemukakan pada Bishir. Adalah kalimat, “”Engkau sudah mengharumkan nama-Ku, maka Saya juga sudah mengharumkan dirimu. Engkau sudah memuliakan nama-Ku, maka Saya pun sudah memuliakan dirimu. Engkau sudah mensucikan nama-Ku, maka Saya pun sudah mensucikan dirimu. Untuk kebesaran-Ku, pasti Ku-harumkan namamu, baik didunia ataupun di akhirat kelak. ” 

Sang alim pun terbangun. Ia tak percaya. Tidak mungkin mimpi itu benar, mengingat dia tahu siapa si Bishir. 

Sang alim lalu bergegas bangun. Mengambil air wudhu. Shalat dua rakaat serta kembali membaringkan badannya. Tidur. 

Tidak diduga, mimpi itu terulang. Sang alim kembali bangun, wudhu, shalat, lantas tidur lagi. Selalu begitu. Namun dia tetap memperoleh mimpi yang sama. 

Jadi pada pagi hari, sang alim bergegas mencari Bishir. Dia didapati di satu kafe. Tengah nikmati khamr. 

Sang shalih memohon saat serta mengemukakan tentang mimpinya pada Bishir. Ia dengarkan dengan cermat, lalu mendatangi beberapa rekannya seraya berkata, “Aku telah di panggil. Saya bakal meninggalkan tempat ini. Kalian akan tidak pernah berjumpa denganku lagi. ” 

Kemudian, Bishir berubah. Dia memperoleh hidayah serta di kenal sebagai orang shalih di masanya. Ketika hari wafatnya, kaum Muslimin bersama-sama untuk menshalati. Gelombang manusia berdatangan. Tak berhenti dari Subuh hingga Maghrib. Selama berhari-hari. 

Dalam saat hidupnya, Imam Bishir pernah bermimpi berjumpa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Sang Nabi bertanya, “Mengapa engkau memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang yang semasa denganmu? ” 

Jawab Bishir, “Tidak tahu, wahai Rasulullah. ” 

Nabi menjelaskan, “Karena kamu ikuti sunnahku, kamu berbakti pada beberapa orang shalih, kamu memberi saran pada sesama, serta karena cintamu kepadaku, keluargaku dan sahabatku” 

Cerita ini semestinya menjadi pelajaran sangat bernilai. Supaya kita tak menyepelekan amal shalih, walau tampak kecil serta tidak ada bergengsi sedikit juga. Cerita ini jadi bukti, begitu cuma dengan amalan kecil bermodal wangi-wangian serta perlakuannya pada satu kertas, dia di beri hidayah sampai jadi orang shalih serta bermimpi berjumpa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. 

Wallahu a’lam.